arti ojo dumeh eling lan waspodo

Adalahsebagai penyeimbang, sehingga pada kondisi maupun situasi apapun manusia akan selamat”rahayu”, tidak mudah panik dalam setiap pemecahan masalah yang di hadapinya. Prinsip ini adalah bekal manusia. Aksara Jawa Eling Lan Waspada Mau artikel lebih lengkap dan banyak klik di sini. Ojo dumeh eling lan waspodo. Manusia menjadi “bisa merasa.” Bedadari Amerika Serikat, bangsa Indonesia senantiasa berikhtiar untuk berpegang teguh pada kerendahan hati yang tersirat di dalam falsafah Ojo Dumeh, Eling Lan Waspodo, Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono sambil gigih menunaikan Jihad Al Nafs sambil gigih Fastabiqul Khoirot bersaing berbuat baik akibat senantiasa taat pada Ketuhanan Yang Maha Esa MantraPenjinak Ular. April 18, 2018. Mantra Pejinak Ular "SEBUAH Desa, Sebuah Mitos". Begitulah subjudul Kuntowijoyo mengawali cerita bersambungnya yang dimuat di Kompas mulai hari ini, berjudul Mantra Pejinak Ular. Menokohkan Abu Kasan Sapari yang dipercaya oleh kalangan terdekatnya sebagai masih keturunan pujangga besar Ronggowarsito, cerita Kudueling lan waspodo. Stok 200. 100+ Gambar wayang Kulit | Arjuna, Pandawa, Semar, Werkudara, 2019. jual liontin kalung kyai semar, jual liontin kalung gambar kyai semar, . 555. Nalagareng . Batu akik Gambar kyai semar nyaris samar menyerupai lekuk bentuk kyai semar. 2019 Apr 20 - Explore Rolly Rhosyidi's board "SEMAR" on Pinterest. 1 "Ojo dumeh, Eling lan waspodo" adalah bekal manusia menghadapi ujian dan perjuangan hidup dan menjadi senjata ampuh untuk menjadi kesatria utama dalam menaklukan dirinyasendiri dan mewujudkan "Roso setyo lan mituhu dumateng Gusti" serta untuk " Hamemayu Hayuning Bawono". 2. "Ojo dumeh, Eling lan Waspodo" adalah sebagai penyeimbang, sehingga https://groups.google.com/g/nunutv/c/SjNBMRjFwqQ. – Ungkapan eling lan waspada’ sadar dan waspada bagi orang Jawa umumnya sudah menjadi kearifan yang disebarkan secara lisan pada pada banyak generasi. Kesadaran dalam budaya timur, tidak hanya di Jawa, biasa diyakini sebagai hal yang sangat penting dalam aktualisasi diri seseorang, dalam memaknai eksistensi diri, yakni diri yang bermanfaat dalam atau membaca ungkapan, ini umumnya orang Jawa akan teringat pada seorang tokoh pujangga dan konteks hidupnya yang membuat ungkapan ini bermakna tidak hanya pada masa dituliskan. Dalam serat kalatida, pujangga Kasunanan Surakarta Rangga Warsita yang saat muda bernama Bagoes Burhan 1802-1873 menulis Amenangi jaman edan, awuh aya ing pambudi. Melu edan nora tahan yen tan melu anglakoni, soya kaduman melik, kaliren wekasanipun. O ilallah, kersa Allah, begja-begjane kang lali, luwih begja kang eling lan mencoba terjemahkan dalam bahas Indonesia sebagai berikut;Mengalami jaman edan, sangat sulit untuk menegakkan akal budi. Ikut edan tidak tahan, tapi bila tidak ikut, hilang kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan materi, bisa berakhir dengan kemiskinan, terpinggir. Kembali pada Allah, seberuntung-beruntungnya mereka yang lupa diri, lebih beruntung mereka yang senantiasa sadar dan mudah bagi saya menemukan padanan kata edan’ di sini. Yang jelas, istilah edan’ ini menyatu sebagai idiom dengan kata jaman’; jaman edan, mengandung pengertian kondisi umum yang berbeda maknanya bila menyebut edan’ untuk pribadi. Karena tentang kondisi umum ini, ke-edan-an di sini berbeda dengan istilah kegilaan’ nya Foucoult, sebagai narasi peminggiran pada ekspresi pilihan individual yang dianggap nyeleneh karena berbeda dari perilaku yang dianggap normal dari tatanan sosial yang ada. Edannya pribadi belum tentu berpengaruh pada orang lain. Sementara yang disebut oleh Rangga Warsita adalah jaman edan, kondisi umum, yang sangat berpengaruh pada kehidupan Warsita menghubungkan jaman edan dengan melemahnya penggunaan atau hilangnya peran akal budi ewuh aya ing pambudi dalam penguasaan -sumber daya materi. Hilangnya penggunaan akal budi yang berlasung secara masif ini, membuat umumnya orang tidak berdaya, tak dapat berbuat lain kecuali perilaku memburu penguasaan sumber daya materi ini sedemikian masif sehingga orang tidak lagi mempertanyakan, melainkan menganggapnya sebagai kewajaran, tidak lagi peka pada relasi-relasi dalam kehidupan karena terpaku pada penguasaan materi orang menganggap ungkapan jaman edan’ ini mengacu jaman masa ketika Rangga Warsita hidup yang kala itu, di mana keraton tunduk pada pada kekuasaan kolonial Belanda dan diwarnai oleh gaya hidup foya-foya dan penuh intrik. Sebagaia orang lainnya menganggap jaman edan’ itu suatu masa yang akan datang. Tapi buat saya, jaman edan bisa kapan Warsita memberi alat pembacaan, yaitu ketika masyarakat secara masif sudah sulit menegakkan akal budi karena arus besar narasi yang membiasakan penghambaan pada penguasaan materi dengan cara apa pun. Tata krama, nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dan norma sebagai hasil usaha akal budi untuk menjagai tatanan hidup bersama, sudah hanyut oleh arus narasi besar kondisi umum yang disebut jaman edan ini, meski tindakan mengikuti arus narasi besar sulit dihindari, menurut Sang Pujangga adalah tindakan yang tidak beruntung, karena yang beruntung justru pada hal lain yang tidak terkait langsung dengan penguasaan materi; beruntung adalah ketika seseorang tidak dikuasai oleh keadaan di luarnya, melainkan mempertahankan kondisi mental yang eling lan waspada. Sadar pada tanggung jawab hidup yang disematkan oleh Allah dan mewaspadai kelemahan waktu lalu saya menulis tentang “Korstluiting dan Pengendalian diri”, saya merasa apa yang saya tulis ini masih terkait. Tidak harus langsung tentang tindakan berupa ujaran atau sikap, tetapi sangat mungkin seseorang mengalami kehilangan pengendalian diri dalam cara pikir – yang pada akhirnya berhubungan dengan situasi tidak dapat bersikap lain kecuali mengikuti dalam konteks saat ini, jaman edan bukan sesuatu yang berwujud perilaku berfoya-foya yang mesum secara rendahan atau murung karena intrik yang kasar, tetapi sesuatu yang halus dan bahkan terkesan elegan. Justru arus narasi besar yang halus’ ini membuat banyak orang kehilangan kediriannya karena masuk dalam arus yang menjadikannya obyek untuk menyokong pemilik kepentingan pengejar kekuasaan politik, ekonomi, gaya hidup konsumtif, bukankah dilakukan dengan halus dan elegan namun sangat membius? Meski halus dan terkesan elegan’, dampak edan pada perusakan lingkungan hidup maupun kesenjangan sosial saat ini tetap sama atau bahkan lebih merusak. Orang menggunakan akal budi dan berfikir kritis di tengah arus ini –sebagaimana ditulis Rangga Warsita — akan terlindas’ suaranya dianggap suara yang tak menarik dan pilihan sikap kritis akan memposisikannya sebagai yang terpinggirkan secara ekonomi maupun saat ini jual beli gelar atau jabatan, prilaku konsumtif dan pemujaan pada idola sampai pada tindakan tak masuk akal, pergunjingan yang bertransformasi menjadi beragam upaya framing pada pribadi, kelompok atau institusi dalam media sosial yang memutarbalikkan kebenaran untuk suatu kekuasaan atau orang banyak tidak lagi peka pada perilaku koruptif, banyak yang tidak berdaya untuk memprotesnya?Situasi ketika akal budi sulit ditegakkan, inilah jaman edan. Rasa bahasa jawa dalam kata edan’ ini sebagai penggedor kesadaran publik. Akal budi membutuhkan pemilik yang selalu sadar diri untuk mempertahankan kedaulatannya, yang dengan demikian ada cukup energi untuk mempertahankan pikiran kritis, sikap yang merdeka dan mengedepankan nilai-nilai kebaikan untuk hidup kembali menjadi urusan pendidikan, rupanya kematangan seseorang ditandai kemampuan menggapai hal-hal substansial. Sebaliknya ketidakmatangan dalam hal ini umumnya ditandai oleh orientasi, penghambaan yang bersangkutan pada hal-hal yang bersifat instrumental, atau sarana. Apakah dengan demikian untuk konteks saat ini jaman yang edan adalah kondisi sosial yang diwarnai gagal tumbuh kepribadian sehingga yang menjadi orientasi kebanyakan orang adalah hal-hal instrumental, sarana-sarana yang bersifat bila yang menjadi orientasi atau tujuan hidup adalah hal-hal subtansial, kedamaian, cinta, Tuhan, tentu tidak ada perebuatan penguasaan yang menghasilkan peminggiraan, kesenjangan, ketidakadilan dan juga hilangnya perdamaian. [] Eling lan Waspada ~ Karakter Luhur Bangsa Indonesia Oleh Bapak Imam Sudrajat Arso Soekotjo Amenangi zaman edan, ewuhaya ing pambudi, melu edan nora tahan, yen tan melu anglakoni, boya keduman melik, kaliren wekasanipun , dilalalah karsa Allah, begja-begjane kang lali, luwih begja kang eling lawan waspada pupuh sinom, dalam serat Kalatida , Ranggawarsito Beda lamun kang wus sengsem reh ngasamun, semune ngaksama,sasamane bangsa sisip, sarwa sareh saking mardi martatama serat Wedhatama, KGPAA Mangkunegara IV ELING lan WASPODO – KARAKTER LUHUR BANGSA INDONESIA Rahayu. Menyempatkan diri di bulan Ramadhan, mencoba memberanikan diri untuk berbagi info kasih saling asah-asih-asuh, saling gosok ginosok . Sudah 2 orang terakhir iniRomo Sukiman dari Vihara Maha Bodhi Pajang Solo, dan Kadhang David Goh mengingatkan “ itu semua dilaksanakan dengan tansah Eling lan Waspodo “. Apa itu Eling lan waspodo ? , setelah dicoba direnungkan kembali , malah saya tidak mengerti. Maksudnya pasti baik, mengingatkan kembali , berhati – hati dalam sikap ucap, tindak tanduk/perbuatan. Namun ….saya harus ElingSadar ? sama apa, dengan siapa ? , harus waspodo Awas ? akan apa , dengan siapa ?. Kalau mencoba menggali dari pengertian umum sebaiknya ingat selalu akan Tuhan, sabar dan kuat iman menghadapi cobaan Tuhan karena keadaan jaman dan atau keadaan diri manusia, menjalankan perintah Nya dan meninggalkan larangan Nya. Senantiasa mawas diri baik dalam keadaan suka dan duka. Ini dijalani dengan ketaqwaan & kepasrahan dalam beribadah/menjalankan tugas agar selamat dunia akherat Dari pemahaman agama, dengan penghayatan senantiasa “eling lan waspada “ akan menghidupkan janji bathin yang diucapkan minimal 5 X dalam sehari “ Sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, swt “. Tidak “eling lan waspada “ , maka janji bathin ini sekedar janji lahir di bibir saja, sehingga tidak mendapatkan “Jiwa Sholat ” dan menjadi “bukan untuk Allah, tetapi untuk kesenangan, keuntungan hidupku & keluargaku di dunia dan akherat “ Karena sholatnya juga tidak eling lan waspada, maka yang terjadi Sering menyakiti lalu bertobat, banyak menipu segera minta ampun, korupsi lagi mohon maaf lagi. Bersilahturahim-Dzikir-Shodaqoh hanya untuk pamrih mendapatkan pahala dan surgaTidak ksatria untuk bertanggung jawab dengan perbuatan dosanya. Takut neraka tapi selalu dan sering berbuat durhaka kepada Tuhan. à Kata kuncinya Ingat Tuhan .Merujuk nasehat Mangkunegara IV dalam Wedhatama, kurang lebih “Selamanya hanya awas dan ingat. Ingat akan sasmita alam menjadi selamat hidupnya, supaya bebas dari kesukaran, itulah yang menjaga kesejahteraan hidup.” à Kata kunci Sasmita Alam. Mengutip ajaran dari paguyuban “Cahya Buwana “ sudah dapat ijin dari Bapa Sarwa D , perihal Ajaran Eling lan Waspodo , sbb Eling atau ingat Ingat berarti manusia yang selalu menyadari keadaannya,diri sendiri, kiri dan kanannya, hidup dan kehidupannya dan kepada Tuhan YME. Memahami benar siapa sejatinya dirinya atau ”Sopo Ingsun “ . Eling berkaitan dengan tindakan yang disebut “manembah”. Selalu eling kepada Tuhan adalah merupakan sumber dari segala sumber..Manusia harus manembah kepada Tuhan YME dan selalu memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat serta tidak akan lagi mengulangi kesalahan dan dosa yang sama serta bertobat. Waspodo atau waspada Manusia yang selalu teliti kepada hidup dan kehidupannya, tahu mana yang boleh dilakukannya menurut aturan Tuhan. Kata kunci Menyadari; Sopo Ingsun; Manembah; Aturan Tuhan. Masih menurut pitutur dari PCB , TRISILA KEJAWEN, Menguak Misteridari OJO DUMEH, ELING ln WASPODO, bahwa Eling lan Waspodo adalah dua kata yang tidak boleh dipisah-pisahkan karena mempunyai daya kekuatan yang besar sekali , alat penangkal yang jitu dalam melawan ke angkara murkaan nafsu duniawi dan keserakahan materiatlistis. Eling, Pitutur saking RMP untuk berbagi rasa egois, memupuk rasa kesatuan. Bagi yan kaya,eling punya rasa asih member kepada yang miskin. Bagi yang pandai eling punya rasa asih mengajar yang yang kuat eling punya tekad asih membela melindungi yang lemah. Eling dalam keadaan senang / jaya/sukses maupun susah/jatuh/gagal. Eling kalau semua yang ada di dunia ini tidak kekal/abadi. Waspada & Eling Perasaan senatiasa awas & sadar Mulat salira terhadap semua bentuk perasaan yang menyenangkan / tidak menyenangkan bagaimana ia timbul dan lenyap di dalam diri kita sendiri, juga aktifitas pikiran hendaknya selalu sadar, apakah pikirannya penuh dengan hawa nafsu atau tidak, menyeleweng atau tidak, sadar dengan semua aktifitas pikiran bagaimana ia timbul dan lenyap. Beberapa kata – kata kunci diatas, bisa ditambahkan lagi; Daya kekuatan; Mulat Salira, Ojo Dumeh; Kasedan Jati; MKG, SPL -SPD; Kesempurnaan sejati wruh hananing urip, putus ing kasidan jati. Pertanyaanya , mungkin Setelah terus direnungkan , dihayati dan dipahami, tetapi kenapa saya KITA? masih belum bisa Eling lan Waspodo . Sering kalau mau jujur didalam setiap ucap, tindakan/perbuatan, bahkan situasi “kesempatan” dimana saya masih bisa berbuat kebaikan dan kebajikan, sering hal itu tidak saya lakukan.lewat kesempatan untuk menolong, demikian sikap tindak tanduk saya sering merugikan orang lain menipu, korupsi, Menambahkan konsep lain, mungkin saya kurang berlatih Gelar waspodo berkiprah di/dengan dunia dan Gulung untuk mendapatkan kekuatan Eling tanpa lupa dari dalam = MIJIL, Atau kurang disiplin dalam laku hidup ?, atau tidak mengolah dengan baik cipto-Karsa-rasa atau tidak bisa manembah Jiwo-Roso. Menyadari dengan penuh kejujuran, semua pelajaran ini baru sebatas pemahaman konsep , puas di lintasan pikiran/kesadaran intelek saja/lingkup ratio/immanen. Belum banyak olah Rasa wruh ing rasa-rasa kang satuhu-rasaning rasa sejati untuk mendapatkan cukup banyak pengalaman langsung dari sumber yang pertama agar dapat kekuatan bisa “Eling lan Waspodo / Bijaksana yang transenden “. = tidak menyakiti dan membunuh makhluk lain; tidak punya rasa dendam, iri, sombong; serakah,tidak menipu, mencuri & punya ILMU KESABARAN agar bisa berterima kasih kepada mereka yang telah / akan menghina-memfitnah-memarahi-mentertawakan saya. Ingat akan pepatah jawa “Biso rumongso lan ora rumongso biso, aja rumong bener dewe / bisa merasa dan bukan merasa bisa, jangan merasa paling benar. Aja Adigang adigung adiguna “. Maka perihal ajaran yang bersifat Mistik/esoteris/makrifat/sastro Jendro/kawruh kasunyatan seperti lakon Urip, Sopo Ingsun Jati diri/diri sejati ,Gusti / Tuhan; MKG dan SPD, sudah sewajarnya dan sepantasnya diri ini hati ini bicara “ Saya berpikir, semua pelajaran hidup/Urip saya mengetahui ternyata saya tidak tahu “ . Karena saya berpikir itu/ini “tidak tahu “ , saya bisa lebih leluasa untuk bebas memilih dan menjalani; dan merdeka untuk tidak harus menerima atau menolak.. UNTUK BISA TERUS KREATIF BELAJAR langsung kepada kehidupan/realitas hidup. Tidak mau percaya begitu saja apa tulisan dan kata pemahaman sendiri, cara sendiri, dan untuk diri sendiri,belajar sendiri “bagaimana Hidup dan kehidupanku sendiri “ ternyata indah dan asyiikk . Namun tetap dalam kerangka lintasan “eling lan waspodo “ , tetap menghargai saudara saya yang masih suka dengan kon-form-itas dari kebenaran umum yang diseragamkan/dipaksakan dengan iming-iming pahala, surga & siksaan,,neraka “ . dimana ajaran ini banyak didapat dualism dan conflict subject- obyect / keterpisahan. Menghormati . memaklumi mereka yang masih percaya “belajar “ dengan konsep-konsep dari luar “konon katanya” kepercayaan, agama, dst . “ Ilir-ilir tandure wis sumilir , tak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar. Bocah angon penekna blimbing kuwi, lunyu – lunyu ya penekna kanggo masuh dodotira. Dodotiro kumintir bedhah ing pinggir, dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore, mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane. Sunan Giri Pendalaman – penghayatan “Mulat Sariro, tansah Eling kalawan Waspada “ Maka hasil perenungan selanjutnya à Usia dan Jasmani semakin tua, penyakit & kematian raga di depan mata , mampukah saya menghindarinya ?.; Sedikit waktu masih tersisa “seberapa banyak lagi, seberapa besar lagi kebutuhan hidup di dunia ini. Apa yang akan dibawa setelah kematian raga dan apa yang saya miliki ? serta saya mau kemana ?. Bangunlah jiwanya ,bangunlah badannya untuk Indonesia Raya. Eling lan Waspada , Ya kiranya tidak berlebihan saya menyatakan …Inilah KARAKTER Bangsa Indonesia. Sifat, jiwa, kekuatan KARAKTER = bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, sifat, tabiat, temperamen, watak bangsa Indonesia saripatinya ada di “Eling lan Waspada“ Dalam nafas Sifat-Jiwa-kekuatan Eling lan Waspada, ada juga beberapa karakter – Perilaku Budi pekerti yang luhur untuk berbuat kebaikan dan kebajikan kepada Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan Negara. – Sikap mau menerima legowo dan mengalah, jujur, serta tepa saliro – Rasa Ke Tuhanan dan Kemanusiaan, ditengahnya ada jiwa gotong royong – hidup rukun serta mempunyai kesadaran hak & kewajiban yang sama membangun masyarakat dan negeri NusantaraIndonesia tanpa membedakan/damai dalam perbedaan Suku, Agama, Ras, Aliran kepercayaan. – Kekuatan, menjiwai dan memberi nafas kehidupan manusia rakyat Indonesia belajar terus membangun menjadi pribadi manusia yang utuh, lengkap harmonisselaras-serasi-seimbang “ Jiwa/bathiniah/rohaniah & Raga/badan/jasmani “ .Pribadi manusia yang ber Panca Sila-is, dimana Panca Sila merupakan Jati Diri bangsa Indonesia. Mengakhiri , tulisan uneg-uneg/curhat “eling lan waspodo “. Perkenankan mengutip suatu syair kuno tidak diketahui penulisnya – dari nafas ZEN kurang lebih sbb “ Suatu warisan transmisi special di luar kitab-kitab suci. Tak bergantung pada surat/aksara dan kata-kata. Langsung menunjuk pada jiwa mengarah kepada pikiran manusia. Memandang kodrat diri mengerti hakikat dirinya sendiri dan menyadari pencapaian PENCERAHAN SEMPURNA “ Bulan penuh tobat = belajar melupakan diri/ padam segala keinginan. Kedamaian dalam kesepian, ketersendirian, kekurangan/kemiskinan . Mencoba melihat kehidupan sebagaimana apa adanya saja , tidak menghakimi, menilai berlebihan itu salah/benar, ini baik / tidak baik, tidak peduli ditinggalkan kawan dan saudara. Tidak peduli Tuhan memikirkan & membantu saya atau tidak. tetap semangat berkarya dengan sedikit pamrih = tidak mengharapkan pahala, tidak memikirkan surga .Berjalan sendirian menapaki jalan sendiri mencari teman sejati. Aku nunggang Roso ngadep Urip tumuju Suwung Life originates from the Lord, and will return to Sang Hyang Taya. Dan berbahagialah mereka yang “Eling lan Waspodo” …yang mau dan sudah menyadari bahwa ada yang lebih luhur, lebih mulia dari pada harta benda dan segala kemewahan serta kenikmatan dunia. Selamat berjuang saudaraku. Dengan laku tansah “Eling lan Waspada “, selalu berhati-hati belajar-bekerja menjalankan kewajiban di dunia, sehingga pelajaran “hidup & kehidupan; Tuhan & Alam semesta “ tidak sekedar di pahami sebatas immanen dalam benak otak & pikiran tetapi mencoba lebih luas penghayatan ke dalam akan hal-hal yang transenden di luar pikiran manusia, tak terbatas, tak terhingga akan keberadaan DIA yang MAHA SEMPURNA, MUTLAK HUKUMNYA SISTEM ILAHIAH YANG SEMPURNA TIDAK PERNAH BERUBAH, TIDAK BERKURANG, TIDAK BERTAMBAH, MUTLAK KASIHNYA -MUTLAK ADILNYA. Mohon maaf kalau berbeda pendapat. OLALA – Ada tanpa syarat/adanya mutlak yang bersyarat/terkondisikan = tidak mutlak , salam estafet. Rahayu. Kata Kunci buat PM à Empu Prapanca/ NegaraKertagama/Panca Sila/Hindu + Empu Tantular/Sutasoma/Bhinneka Tunggal Ika/Budha = Ajaran Leluhur – karakter bangsa nusantara damai dalam perbedaan – hidup rukun berdampingan saling membangun Negri Nusantara. Bangkitlah bangsaku,Jayalah Negriku. Mari membantu “Evolusi “ saudara kita “ Semoga semua makhluk hidup terlihat maupun tidak terlihat; di dalam tubuh maupun diluar tubuh; di dalam bumi maupun diatas bumi; di alam dunia maupun di alam halus – bebas dari penderitaan, bebas dari rasa permusuhan, bebas dari dendam/kebencian, bebas dari kegelapan. Semoga mereka hidup rukun-tentram-damai-sejahtera dan bahagia. – Semoga selalu diterangi & mendapat cahaya Tuhan yang abadi = Samatha Bhavana “. Sluman, slumun slamet. Imam Sudrajat, Petarukan 21 Agustus 2011 Nothing matches your search for "Ojo Dumeh Eling Lan Waspodo T-Shirts".Don't give up! Check your spelling, clear some filters or try something for youTags memes, meme, funny, lol, aesthetic, vsco, aesthetics, jesus, religious, memesticker, lmao, christian, tiktok, tik tok jesus i saw that meme StickerBy maeveh7Tags cat, kitten, possum, skunk, raccoon, trash panda, retro, 80s, animals, pets, cute, cuddly, rainbow, vintage, kitteh, kitty, opossum, wild, nature, lol, hillary white, white rabbit, wytrab8, hillarywhiterabbit, street cats, support street cats, support your local street cats, gang, cool, rad Street Cats Essential T-ShirtBy Hillary WhiteTags overthink, let me overthink this, anxiety, anxious, funny, worry, introvert, overthinking, overthinker, introverts, for introverts, introverted, typography, humour, self deprecating humour, quote, quotes, dead pan Hang on. Let me overthink this. Classic T-ShirtBy chestifyTags ghost, ghosts, boo, boos, lame, thumbs down, unhappy, disapprove, disapproval, sassy, sheet, spirit, funny, silly, cute, scary, halloween, spooky, white, black, vector, nope, dumb, obinsun, hydro, horror, boo ghost, ghost boo, undead, dead, spooky season Ghost Of Disapproval Classic T-ShirtBy obinsunTags shark, funny, nostalgia, 80s, 70s, retro, vintage, activities, swimming, beach, horror, snorkelling, ocean, steven rhodes Stay Positive Classic T-ShirtBy Steven RhodesTags bones, botany, skeleton, plants, animals, bats, flowers, fungus, traditional art, marker, death, life, skeletons, skull, bone, spider, bees, cottagecore Bones and Botany Classic T-ShirtBy E MossTags flowers, book, reading, flower, plant, growth, life, love, nice, learn, knowledge flowers growing from book StickerBy andilynnfTags meme, rickroll, rick astley, never gonna give you up, qr code, qr, dank meme, dank memes, vsco, aesthetic, black and white, b and w, b w, trend, trendy, hydro, cute, funny, prank rickroll qr code sticker StickerBy x-murphyarts-x Presiden Joko Widodo kembali menyoroti krisis yang menghantui dunia, dan meminta Indonesia untuk mewaspadai beberapa krisis yang saat ini terjadi secara global, dari krisis kesehatan karena pandemi Covid-19, hingga perekonomian dunia yang masih belum pulih. Kondisi ini semakin buruk dengan munculnya perang di Ukraina yang menyebabkan krisis pangan, energi, dan itu, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dalam segala hal. “Kita harus selalu eling lan waspodo, harus ingat dan waspada. Kita harus selalu cermat dalam bertindak, kita harus selalu hati-hati dalam melangkah,” kata Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan Presiden, Selasa 16/8.Mantan gubernur DKI Jakarta ini kemudian menegaskan bahwa lima agenda besar bangsa tidak boleh berhenti, meski sedang terjadi krisis global. Agenda tersebut adalah hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau, serta memperkuat perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi rakyat. Selain itu, mendukung UMKM agar naik kelas, dan menjaga keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara."Saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu, mendukung agenda besar bagi pencapaian Indonesia Maju. Dengan komitmen dan kerja keras, dengan inovasi dan kreativitas," tutur eling lan waspodo ini berasal dari petuah ajaran Jawa berupa norma agar memiliki moral baik. Melansir laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DPAD Jogjakarta, petuah ini termasuk dalam trisila Kejawen yaitu ojo dumeh, eling, lan pertama, yakni ojo dumeh melarang penganutnya bersifat dumeh. Maksud dumeh adalah suatu keadaan kejiwaan yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu selagi ia berkuasa. “Sedangkan eling lan waspada berarti dalam segala perbuatan dan tindakan, harus selalu ingat dan waspada demi keselamatan,” tulis Center of Excellence di laman DPAD Jogjakarta. Di sisi lain, Jokowi menyebut bahwa Indonesia masuk ke dalam negara yang mampu menghadapi krisis multisektor global. Ada tiga indikator yang disebutkan Jokowi, pertama, Indonesia masuk dalam negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Ini ditunjukkan dari vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia, dengan jumlah 432 juta dosis vaksin yang sudah diterima rakyat inflasi Indonesia berhasil dipertahankan pada kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN di angka 7%, serta angka inflasi negara maju. Kemudian ketiga, APBN berada pada posisi surplus Rp 106 triliun hingga pertengahan 2022. Pemerintah pun telah memberi subsidi BBM, LPG, dan listrik senilai Rp 502 triliun, agar harga BBM di masyarakat tidak melonjak pertumbuhan ekonomi yang menorehkan hasil positif 5,44% pada kuartal II 2022. Neraca perdagangan pun surplus selama 27 bulan berturut-turut. Bahkan, mencapai Rp 364 triliun pada paruh pertama 2022. “Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati,” kata Jokowi. Tags ghost, ghosts, boo, boos, lame, thumbs down, unhappy, disapprove, disapproval, sassy, sheet, spirit, funny, silly, cute, scary, halloween, spooky, white, black, vector, nope, dumb, obinsun, hydro, horror, boo ghost, ghost boo, undead, dead, spooky season

arti ojo dumeh eling lan waspodo